Bambang Haryo DPR RI Dorong Indonesia Bisa Swasembada Kedelai  

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email
Sidoarjo,http://kabarhits.id/

Bambang Haryo Soekartono atau yang dikenal dengan nama BHS, inginkan Negara Indonesia bisa swasembada kedelai, tidak bergantung lagi pada import kedelai dari luar negeri. Hal ini disampaikan Anggota DPR RI dari Komisi VII tersebut, saat tengah berkunjung ke Wilayah Sepanjang, UMKM Tahu Tempe di Rt 17 Rw 3 Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, Jumat (28/3/2025).

Menyapa dan serap aspirasi pada pengrajin tahu serta tempe secara langsung. Bambang Haryo Soekartono, Anggota Legislatif DPR RI, peraih suara tertinggi di Dapil Jatim I Surabaya-Sidoarjo ini menginginkan dengan banyaknya para pelaku UMKM Tahu Tempe di Sepanjang Taman Sidoarjo. Kawasan ini bisa menjadi KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) dengan berbagai keuntungan bagi para pelaku UMKM-nya yakni perpajakannya bisa lebih rendah.

“Saya ingin wilayah Sepanjang ini menjadi sentra industri tahu dan tempe karena disini banyak para pelaku usaha. Sehingga dengan adanya sentra seperti KEK (Kawasan Ekonomi Khusus). Harapannya perpajakan bisa lebih rendah dari yang sekarang, ” ucap Bambang Haryo DPR RI.

Tak hanya itu, Bambang Haryo Soekartono,  DPR RI dari Fraksi Gerindra ini, untuk melindungi para pelaku UMKM Tahu Tempe, juga akan terus mengawal harga kedelai tetap kondusif.

“Dengan harga kedelai saat ini mahal Rp 8.900/kg. Saya (BHS) inginkan harga kedelai stabil di harga Rp 7.500/kg hingga Rp 8.000/kg. Jangan naik lagi, ” tegas BHS saat bertemu dengan para pengrajin tahu tempe.

Negara Indonesia untuk stabilitas harga kedelai, Pemerintah bisa mencari cara dengan memetakan negara negara penghasil kedelai yang lebih murah di luar Amerika dan Kanada. Opsi lain melalui China atau India bisa dilakukan, atau dimungkinkan Indonesia memproduksi sendiri dan menjadi penghasil kedelai.

“Saya harapkan Indonesia bisa menjadi penghasil kedelai, swasembada kedelai karena di Jaman Presiden Soeharto pernah dicanangkan tanam kedelai yang direncanakan waktu itu hasilnya 2 Juta Ton, ” ungkap Bambang Haryo.

Bambang Haryo sampaikan jika di Prabumulih 2 Juta Ton bisa direalisasikan, maka import kita yang jumlahnya sekitar 2,27 Juta Ton, 2 Jutanya sudah bisa dipasok sendiri. Ditambah pengembangan pertanian kedelai di Jatim, yang bisa produksi 337.000 Ton kedelai.

“Ini kalo digabungkan Prabumulih dan pertanian kedelai di Jatim, kita gak perlu import lagi. Kita bisa swasembada kedelai. Dengan kebutuhan kedelai kita 2,7 Juta Ton sementara import kita 2,27 Juta Ton, ” jelas BHS di sentra UMKM Sepanjang.

Sementara itu mewakili para pengrajin tahu tempe, Bakri yang telah memulai usaha tahu sejak 20 tahun lalu berharap berkaitan peralatan dan harga kedelai bisa turun.

“Saat ini harga kedelai Rp 8.700/kg, kalau bisa turun Rp 8.000/kg, ” ucap Bakri, pengrajin UMKM Tahu di Sepanjang.

Berkaitan dengan harga kedelai agar turun. Bambang Haryo juga soroti harga kedelai di Indonesia dan Amerika yang sangat jauh berbeda. Di Amerika harganya Rp 3.700/kg.

“Swasembada kedelai jadi solusi agar Negara Indonesia tidak bergantung dengan import kedelai dari negara lainnya, ” ungkap Bambang Haryo atau BHS.

Dalam kesempatan ini, Bambang Haryo Soekartono, Anggota DPR RI selain menyerap aspirasi para pelaku UMKM. Melalui BHS Peduli juga salurkan puluhan paket sembako kepada warga yang membutuhkan dan juga pengrajin tahu tempe di sekitar. (Ryn)

Berita Terkait

Scroll to Top