Mahasiswa KKNT 26 Umsida Gelar Sosialisasi Pembuatan Eco Enzyim di Desa Boro Tanggulangin

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email
Sidoarjo,http://kabarhits.id/

Tergerak akan tingginya sampah rumah tangga, yang kemudian kurang termanfaatkan dengan baik. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), Sabtu (7/9/2024) gelar sosialisasi pelatihan pembuatan Eco Enzym bagi warga desa Boro, Tanggulangin, Sidoarjo tepatnya di balai desa setempat.

Hadir dalam pelatihan kali ini, diantaranya Sigit Hermawan, Direktur DRPM (Direktorat Pengembangan Riset dan Pengembangan Masyarakat) Umsida, Dwi Wahyu Indrawati selaku pembimbing KKNT 26 Umsida, Muchammad Soichunnurudin Kades Boro Tanggulangin serta puluhan PKK warga Desa Boro Tanggulangin.

Belajar tentang pengelolaan sampah menjadi Eco Enzym, Sigit Hermawan Direktur DRPM Umsida sampaikan kegiatan ini wajib dilakukan oleh mahasiswa sebagai pengabdian bagi masyarakat. Meng-aplikasikan keilmuannya ke masyarakat meliputi seluruh disiplin ilmu. Dan pada kesempatan kali ini, mahasiswa KKNT 26 Umsida memilih proses pembuatan Eco Enzym untuk sosialisasikan ke PKK Desa Boro Tanggulangin Sidoarjo.

“Kegiatan ini wajib dilakukan oleh mahasiswa sebagai pengabdian bagi masyarakat, bentuk pengabdian bagi masyarakat, aplikasikan ilmunya ke masyarakat. Ilmu bisa meliputi seluruh disiplin ilmu, tidak hanya ekonomi, pendidikan, namun semua disiplin ilmu. Mahasiswa harus bisa membaur di masyarakat, ” ujar Sigit Hermawan, Direktur DRPM Umsida Sidoarjo.

Sigit Hermawan tambahkan Negara kita menjadi negara penghasil sampah yang tinggi, maka sampah bisa menjadi teman bisa pula menjadi lawan. Dan ketika sampah bisa dikelola dengan baik akan bermanfaat bagi diri kita sendiri dan lingkungan. Namun bila tak terkelola dengan baik, dan dibuang asal akan jadi pencemaran lingkungan.

Dwi Wahyu Indrawati, pembimbing KKNT 26 Umsida juga sampaikan, pihaknya melalui mahasiswa ingin mengajarkan ibu ibu PKK di Desa Boro Tanggulangin belajar tentang pembuatan Eco Enzym. Teori Ezo Enzym dengan membuat probiotik dari buah. Probiotik sendiri bisa dibuat dengan bahan diantara dengan susu, kacang-kacangan dan buah. Pihaknya membuat dengan bahan buah karena buah merupakan sesuatu yang mudah didapatkan di masyarakat dan dikonsumsi oleh orang banyak.

“Teori Eco Enzym kita membuat dari bahan buah, kenapa buah, karena buah mudah didapatkan dan dikonsumsi oleh kita sehari hari. Probiotik ini nanti kita buat dari buah yang difermentasikan terlebih dahulu, ” ungkap Dwi Wahyu Indrawati, pembimbing KKNT 26 Umsida saat di balai Desa Boro Tanggulangin.

Untuk jus probiotik, proses pembuatannya dari buah yang difermentasi. Yakni buah yang diambil 40 % atau 300 gram ditambah 1 liter air didiamkan selama 3 hari dalam wadah yang kedap udara. Dan kemudian jadilah jus probiotik yang bermanfaat, tak hanya bagi kesehatan lambung namun juga kesehatan usus.

“Sementara untuk proses pembuatan sabun. Dari buah tadi, kulit atau sampahnya kita sisihkan kita fermentasi dengan campuran gula merah atau molase serta air secukupnya, didiamkan selama 90 hari atau 3 bulan. Setelah ekstat jadi, nanti kita ambil secukupnya dan dicampur dengan campuran campuran lain menjadi sabun cair, ” sebut Dwi Wahyu Indrawati, yang juga merupakan dokter gigi ini.

Dwi Wahyu Indrawati tambahkan tak hanya bisa dibuat menjadi jus probiotik maupun sabun. Pemanfatan Eco Enzym juga miliki fungsi yang beragam salah satunya bisa dimanfaatkan menjadi Mouthwash, untuk mencegah peradangan sariawan, hingga membantu gigi sakit.

Andhika Rizki Hidayatullah selaku panitia acara sebutkan pihaknya membuat acara mengelola sampah dari bahan sampah organik ini tujuannya agar sampah dapat terkelola dengan baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan.

“Proses pembuatan Eco Enzym ini gampang banget, kita hanya perlu sabar, menunggu fermentasi selama 90 hari dan nantinya Eco Enzym bisa digunakan untuk ragam kebutuhan seperti contohnya sabun yang kita presentasikan cara pmbuatannya ke PKK Desa Boro Tanggulangin, ” ungkap Andhika Rizki Hidayatullah di Balai Desa Boro, Sabtu (6/9/2024).

Senada Az Zahra dan Elisa, peserta KKNT 26 Umsida  tambahkan intinya pengolahan limbah bahan organik ini harus memakai bahan dari kulit buah atau sayur sayuran yang masih segar, tidak boleh busuk.

“Pengolahan limbah sampah organik untuk Eco Enzym harus menggunakan bahan kulit buah atau sayur sayuran yang masih segar dan tidak busuk. Tak hanya itu, kulit buah atau sayur itu harus dicuci terlebih dahulu agar terhindar dari pestisida, sebelum nantinya di potong potong dan ditiriskan dan dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan Eco Enzyim, ” tegas Az Zahra dan Elisa, mahasiswi KKNT 26 Umsida.

Dalam kesempatan ini, sebagai bentuk pengabdian mahasiswa ke masyarakat. Di akhir acara penyerahan hasil produk mahasiswa. Produk Eco Enzym dari mulai produk jus probiotik, sabun cair hingga mouthwash probiotik juga diserahkan oleh perwakilan kampus, Direktur DRPM Umsida Sigit Hermawan didampingi pendamping KKNT 26 Umsida Dwi Wahyu Indrawati kepada Kades Boro Muchammad Soichunnuridin.

Harapannya apa yang telah disosialisasikan para mahasiswa Umsida ini nantinya bisa diterapkan dan dipraktekkan di rumah tangga masing masing warga di Desa Boro Tanggulangin Sidoarjo. (bgs)

Berita Terkait

Scroll to Top