Mendulang Cuan, Mahasiswa Ubaya Sulap Limbah Kulit Buah Jadi Parfum Beraroma Memikat

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email

Surabaya,http://kabarhits. id

Inovasi kreatif lima mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) berhasil mengubah limbah kulit buah-buahan menjadi bahan dasar parfum yang bernilai jual tinggi. Tidak hanya mendulang cuan, inovasi ini juga mengantarkan mereka meraih prestasi akademik.

Berawal dari keprihatinan terhadap limbah kulit buah seperti mangga, apel, hingga pisang yang kerap terbuang, mereka menciptakan parfum dengan aroma buah yang unik, tahan lama, dan ramah lingkungan. Parfum ini diberi nama “Dauroma,” gabungan dari kata “daur ulang” dan “aroma,” yang mencerminkan misi mereka untuk mengubah limbah menjadi produk bernilai tinggi.

Proses pembuatan Dauroma membutuhkan waktu sekitar dua minggu. Dimulai dari pengumpulan dan ekstraksi limbah kulit buah, penyaringan ekstrak, formulasi komposisi parfum, hingga proses pematangan (maceration) agar aroma menyatu dengan baik. Parfum kemudian dikemas dalam botol dan melalui tahap quality control sebelum dipasarkan.

“Parfum-parfum ini akan kami buat dan perbanyak untuk dijual ke pasar parfum, baik secara online maupun offline ke sesama teman mahasiswa di kampus. Responsnya sangat positif, mereka senang dengan aroma buah parfum yang kami buat,” ujar Nicole Olivia Tranggono, Ketua Tim Inovasi, saat ditemui di selasar Gedung International Village, Kampus Ubaya Tenggilis, Surabaya.

Dauroma memiliki aroma khas buah-buahan yang tahan lama, bahkan lebih dari delapan jam. Keunggulan lainnya, aroma buah alami dari Dauroma dapat berfungsi sebagai aroma terapi yang membangkitkan perasaan bahagia, meningkatkan energi, serta menciptakan kesan ramah bagi penggunanya.

“Dauroma tidak hanya menjadi pilihan parfum dengan aroma unik dan tahan lama, namun juga dapat berkontribusi untuk mengurangi limbah, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk ramah lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat lokal melalui proses produksi yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Cristina Avianti, Wakil Rektor III Ubaya.

Inovasi ini tidak hanya menghasilkan cuan, tetapi juga mendapatkan prestasi akademik dan dukungan dari pihak kampus untuk pengembangan penelitian. Dauroma juga berhasil lolos Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha dan akan mengikuti lomba penelitian mahasiswa.

“Selain bisa menghasilkan uang, inovasi ini juga memberikan kami pengalaman berharga dan membuka peluang untuk mengembangkan diri,” tambah Charity dan Kezia, mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan Dauroma.

Saat ini, Dauroma dijual dengan harga sekitar Rp80.000 per botol. Dengan inovasi ini, diharapkan limbah kulit buah dapat diubah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi tinggi.* rjt

Berita Terkait

Scroll to Top