‎Bambang Haryo, DPR RI Apresiasi Peningkatan Produksi Panen Raya di Sidoarjo

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email
‎Sidoarjo,http://kabarhits.id/

Anggota Komisi VII DPR RI Ir. H. Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengapresiasi keberhasilan petani di Kecamatan Tarik, Sidoarjo dalam panen raya 9 ton padi per hektar. Panen raya ini menjadi bukti keberhasilan sektor pertanian dalam meningkatkan produksi padi.

‎Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sidoarjo, Dr. Eni Rustianingsih beserta jajaran Forkopimka, seperti Danramil, Kapolsek, Camat Tarik, Lurah setempat, dan kelompok tani pada Sabtu (22/3/2025).

‎BHS mengapresiasi hasil panen petani di Tarik yang mampu mencapai 9 ton per hektare, menurutnya, hal itu melebihi target nasional sebesar 8 ton per hektare. Keberhasilan itu, tak lepas dari peran aktif petani serta dukungan program pemerintah yang semakin berpihak kepada sektor pertanian.

‎”Hasil pertanian di Tarik cukup bagus. Dengan produksi 9 ton per hektare, ini melebihi target nasional. Kami berharap panen di Sidoarjo bisa lebih dari dua kali dalam setahun, bahkan hingga tiga kali, agar ketahanan pangan semakin kuat,” kata BHS.

‎Bambang juga menekankan bahwa jika petani mampu melakukan dua kali panen dalam setahun, produksi padi di Sidoarjo bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. Saat ini, kebutuhan beras di Sidoarjo mencapai 219 ribu ton per tahun, sementara hasil panen bisa mencapai 230 ribu ton.

‎Pihaknya menyoroti perhatian besar pemerintah pusat terhadap pertanian dengan berbagai kebijakan, seperti peningkatan alokasi pupuk dari 4 juta ton menjadi 9,2 juta ton, bantuan pompa air, insentif bagi petani, serta program perumahan khusus petani.


Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Sidoarjo, Dr. Eni Rustianingsih juga menegaskan bahwa keberhasilan pertanian tak lepas dari kerja sama lintas sektor.

‎”Kami menggandeng anggota TNI dan Polri dalam menyukseskan program pemerintah di sektor pertanian. Polri mendukung pengelolaan tanaman padi, sementara TNI berperan dalam pengembangan pertanian jagung. Selain itu, pemerintah pusat juga telah mengalokasikan sekitar 3 juta hektare lahan untuk penyediaan bibit unggul dari total 7 hingga 10 juta hektare lahan pertanian nasional,” jelasnya.

‎Selain itu, harga gabah juga mendapat perhatian khusus dari pemerintah dengan standar harga pembelian Rp6.500 per kilogram. Kebijakan ini bertujuan agar petani mendapatkan keuntungan yang layak, sehingga kesejahteraan mereka semakin meningkat.


‎‎

BHS berharap berbagai dukungan yang diberikan pemerintah dapat terus berlanjut dan ditingkatkan, sehingga petani semakin sejahtera, produksi pangan meningkat, dan ketahanan pangan nasional semakin kuat.(ryn)

Berita Terkait

Scroll to Top