Mendag RI Tinjau Pembuatan Batik Ecoprint di Surabaya, Siap Bantu Masuk Pasar Ekspor

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email

Surabaya,http://kabarhits. id

Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, meninjau langsung proses pembuatan batik ecoprint di UMKM Namira yang terletak di Jalan Wisma Kedung Asem, Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (13/11/2025). Dalam kunjungannya, Mendag menyatakan kesiapannya untuk membantu UMKM ini dalam memperluas pasar ekspor.

UMKM Namira Ecoprint mendapat kesempatan istimewa dengan kunjungan langsung dari Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso. Kunjungan ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk mendukung dan mengembangkan UMKM lokal agar mampu bersaing di pasar global.

Dalam kunjungannya, Budi Santoso mengungkapkan kekagumannya terhadap omzet Namira Ecoprint yang mencapai 1 miliar rupiah per tahun. Tidak hanya itu, Budi Santoso juga menyaksikan secara langsung sekaligus mencoba untuk ikut terjun dalam proses pembuatan batik ecoprint.

Mendag menjelaskan berbagai program pemerintah yang bertujuan untuk membantu UMKM dalam mengembangkan bisnisnya, termasuk program UMKM Ekspor.

“Program ini memberikan fasilitas bagi UMKM untuk berjualan di luar negeri dengan dukungan dari perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri atau Indonesia Trade Promotion Center (ITPC),” ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga berupaya memfasilitasi UMKM agar produknya dapat masuk ke pasar modern seperti department store, tentunya dengan kualitas produk yang telah lolos quality control.

Sementara itu, owner Namira Ecoprint, Didik Eddy Soesilo, mengaku terkejut dan merasa sangat luar biasa atas kunjungan Menteri Perdagangan RI ini.

“Saya terkejut dan merasa sangat luar biasa atas kunjungan Menteri Perdagangan RI ini,” ungkap Didik. Ia juga menambahkan bahwa Menteri Budi Santoso menjanjikan akan membantu Namira Ecoprint dalam memperluas pemasaran, termasuk melalui ekspor.

Menurut data Kementerian Perdagangan, UMKM yang mengikuti program UMKM Ekspor telah mencatatkan nilai ekspor sebesar 130,17 juta Dolar AS pada periode Januari hingga Oktober 2025. Sementara UMKM yang telah difasilitasi dalam program business matching sebanyak 1.049 UMKM.* sr

 

Berita Terkait

Scroll to Top