Sidoarjo,http://kabarhits.id/
Sekelompok pelajar SMKN 2 Buduran Sidoarjo yang tergabung dalam SUNFINITY Student Company hadir dengan sebuah inovasi hijau, yakni sabun cair ramah lingkungan berbahan dasar buah lerak dan eco enzyme, yang diklaim mampu memperbaiki kualitas air limbah rumah tangga dan sungai.
Bertempat di Kampung Edukasi Sampah Kampung Sekardangan Sidoarjo. Para pelajar ini membaw produk inovatif mereka, berdiskusi dengan pegiat lingkungan, dan menanamkan semangat bahwa menyelamatkan bumi bisa dimulai dari sekolah, dari komunitas, dan dari kesadaran sederhana, bahwa bumi adalah rumah yang perlu dijaga bersama.
Program ini merupakan bagian dari gerakan nasional StudentCompany yang difasilitasi oleh Prestasi Junior Indonesia dan didukung oleh Zurich dan Zurich Foundation.
SUNFINITY yang terdiri dari 27 siswa, diluncurkan pada 12 November 2024 sebagai bentuk pembelajaran berbasis praktik nyata mendirikan dan mengelola perusahaan pelajar yang berfokus pada keberlanjutan.
“Kami ingin membuktikan bahwa anak muda bisa berkontribusi nyata untuk lingkungan, tidak hanya dalam wacana, tapi lewat produk dan aksi nyata,” ujar Aila Bilkis, perwakilan SUNFINITY Student Company.
“Kolaborasi ini menjadi langkah awal untuk menyebarkan semangat peduli lingkungan ke masyarakat luas, dengan produk yang mudah digunakan dan berdampak langsung.” ungkap Aila Bilkis.
Dalam perjalanannya, SUNFINITY aktif memasarkan produknya melalui media sosial, penjualan langsung ke komunitas, serta edukasi lingkungan. Mereka juga mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDG’s) poin 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab), 13 (penanganan perubahan iklim), dan 15 (melestarikan ekosistem daratan).
Sebagai mitra strategis, Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo menyambut kolaborasi ini dengan antusias. Lebih dari sekadar lokasi edukasi, kampung ini telah menjadi ruang tumbuh bagi gerakan lingkungan akar rumput di Jawa Timur. Para siswa diajak menyelami proses pemilahan sampah, pengolahan eco enzyme, serta pentingnya edukasi masyarakat berbasis komunitas.
Edi Priyanto, pegiat lingkungan Kampung Edukasi Sampah, memberikan apresiasi atas inisiatif generasi muda ini. “Ketika pelajar tidak hanya belajar dari buku, tapi juga langsung terjun untuk menciptakan solusi di situlah harapan masa depan bermula. SUNFINITY adalah contoh nyata bahwa anak muda bisa menjadi agen perubahan, membawa teknologi lokal, pengetahuan alam, dan semangat kolaborasi dalam satu gerakan,” ungkap Edi.
Kegiatan ini menjadi awal dari kolaborasi jangka panjang antara SUNFINITY dan Kampung Edukasi Sampah. Tak sekadar pertemuan, tapi pembentukan ekosistem kolaboratif antara institusi pendidikan, komunitas lokal, dan pelaku perubahan.
Di era di mana tantangan lingkungan kian kompleks, hadirnya inisiatif seperti ini menjadi bukti bahwa solusi tidak harus dimulai dari kebijakan besar atau teknologi tinggi tapi dari semangat, niat baik, dan langkah kecil yang dilakukan bersama.
“Mari kita dukung para pelajar yang memilih untuk peduli. Karena dari lerak, eco enzyme, dan mimpi hijau mereka, kita melihat masa depan bumi yang lebih bersih dan lestari”, pungkas Edi.(ryn)