Surabaya,http://kabarhits.id
Suasana Pengadilan Negeri (PN) Surabaya tampak tidak seperti biasanya pagi ini.
Halaman gedung PN Surabaya dipenuhi oleh puluhan karangan bunga. Karangan bunga-bunga tersebut beragam ukuran dan berasal dari berbagai pihak.
Keberadaan karangan bunga ini menjadi perhatian publik setelah Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap tiga hakim PN Surabaya yang terlibat dalam kasus suap vonis bebas terdakwa kasus penganiayaan dan pembunuhan, Ronald Tannur.
Pantauan di lokasi, karangan bunga tersebut berisi ucapan duka cita, dukungan, hingga sindiran. Beberapa karangan bunga berisi ucapan duka cita atas tertangkapnya tiga hakim tersebut, sementara yang lain berisi dukungan terhadap Kejagung dalam memberantas korupsi maupun Siap di lembaga peradilan. Namun, ada juga karangan bunga yang berisi sindiran tajam terhadap perilaku para hakim yang dinilai telah mencoreng citra peradilan Indonesia.
“Banyak sekali karangan bunga di sini, Mas. Berbagai macam ucapan ada di situ,” ujar seorang pengunjung PN Surabaya, Budi Imengaku terkejut melihat banyaknya karangan bunga yang memenuhi halaman PN Surabaya.
Humas PN Surabaya, Alex Adam, SH., MH saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan resmi terkait banyaknya karangan bunga tersebut.
Namun, ia membenarkan bahwa banyak karangan bunga yang dikirim ke PN Surabaya sejak penangkapan tiga hakim tersebut.
Penangkapan tiga hakim PN Surabaya ini telah menjadi sorotan publik. Kejagung menuduh ketiganya menerima suap dari pihak terdakwa untuk membebaskan Ronald Tannur dari dakwaan penganiayaan dan pembunuhan.
Kasus ini pun menjadi bukti nyata adanya praktik korupsi yang terjadi di lembaga peradilan.
Keberadaan karangan bunga di PN Surabaya ini menjadi simbol dari beragam reaksi publik terhadap kasus ini.
Publik berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas dan menjadi pelajaran bagi semua pihak agar tidak melakukan tindakan grativikasi atau siap di lembaga peradilan. Kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan sangat penting untuk tegaknya hukum di Indonesia..* yyk